Dunia menghadapi krisis pangan, sementara lahan pertanian darat semakin terbatas. Solusi baru muncul dari laut lewat revolusi pertanian rumput laut.
Rumput laut tidak membutuhkan lahan, pupuk, atau air tawar untuk tumbuh. Tanaman ini bisa berkembang pesat hanya dengan sinar matahari dan nutrisi laut.
Beberapa negara Asia seperti Indonesia, Filipina, dan Korea Selatan sudah menjadi pionir dalam industri ini. Produk rumput laut mereka diekspor untuk pangan, kosmetik, hingga bahan bakar biofuel.
Keunggulannya adalah ramah lingkungan: rumput laut menyerap karbon dioksida, membantu mengurangi pemanasan global.
Namun, ada tantangan besar dalam industrialisasi. Teknologi panen dan pengolahan massal masih mahal dan butuh inovasi baru.
Selain itu, isu keberlanjutan harus dijaga agar pertanian laut tidak merusak ekosistem pesisir.
Jika berhasil, pertanian rumput laut bisa menjadi jawaban krisis pangan global.
Makanan masa depan mungkin tidak tumbuh di ladang, melainkan di dasar laut.