Read Time:30 Second
Di tengah maraknya sepeda listrik, muncul tren baru retro cycling—menggunakan sepeda klasik sebagai gaya hidup.
Generasi muda mencari sepeda tua, memperbaikinya, lalu menggunakannya sebagai identitas unik.
Tren ini tidak hanya soal transportasi, tetapi juga nostalgia dan ekspresi seni.
Banyak komunitas retro cycling bermunculan, mengadakan tur kota dengan sepeda klasik.
Selain ramah lingkungan, retro cycling juga menjadi simbol anti-konsumtif, melawan tren gadget terbaru.
Namun, harga sepeda retro langka melonjak tinggi, membuatnya jadi barang koleksi.
Meski begitu, tren ini semakin populer di kota besar seperti Amsterdam, Tokyo, dan Jakarta.
Retro cycling membuktikan bahwa gaya hidup modern bisa lahir dari masa lalu.