Kebijakan Zero Carbon: Apakah Dunia Siap?

Kebijakan Zero Carbon: Apakah Dunia Siap?

0 0
Read Time:54 Second

Isu perubahan iklim semakin mendesak, membuat banyak negara menetapkan target zero carbon pada 2050 atau 2060. Namun, pertanyaan besar muncul: apakah dunia benar-benar siap untuk transisi besar ini?

Beberapa negara maju, seperti Uni Eropa dan Jepang, sudah melangkah dengan serius. Mereka berinvestasi besar pada energi terbarukan, transportasi hijau, dan teknologi penyimpanan karbon.

Di sisi lain, negara berkembang menghadapi dilema. Mereka masih bergantung pada batu bara dan minyak untuk pertumbuhan ekonomi. Transisi cepat berarti risiko stagnasi ekonomi dan kehilangan lapangan kerja.

Konflik kepentingan ini membuat negosiasi iklim global sering kali buntu. Negara maju menuntut percepatan, sementara negara berkembang menekankan keadilan dalam pembagian beban.

Sektor swasta mulai mengambil peran. Perusahaan-perusahaan besar berlomba menciptakan produk ramah lingkungan untuk memenuhi tuntutan pasar.

Namun, transisi ini tidak murah. Infrastruktur energi hijau membutuhkan investasi triliunan dolar, yang sulit dipenuhi tanpa komitmen internasional.

Di sisi masyarakat, kesadaran mulai tumbuh. Konsumen semakin memilih produk berlabel hijau, meski harganya lebih mahal.

Kesimpulannya, zero carbon adalah tujuan mulia yang penuh tantangan. Dunia hanya bisa mencapainya jika ada kerja sama global yang tulus, bukan sekadar janji politik.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%