Hong Kong – Penipuan yang menargetkan dana pensiun dan tabungan hari tua di kalangan lansia dan pekerja mendekati pensiun telah meningkat tajam secara global, didorong oleh adopsi Kecerdasan Buatan (AI) oleh pelaku kriminal. Modus operandi para penipu kini jauh lebih canggih, menggabungkan teknik lama seperti phishing dengan teknik baru seperti “Smishing” (penipuan SMS) dan penggunaan suara AI-cloned.
Penipu kini sering menggunakan AI generatif untuk membuat email atau pesan yang hampir sempurna tanpa kesalahan tata bahasa, yang membuat pesan tersebut tampak kredibel dari lembaga keuangan yang sah. Selain itu, penipuan telepon (vishing) menjadi lebih meyakinkan dengan penggunaan kloning suara AI, di mana penipu meniru suara kerabat atau teman korban untuk meminta transfer dana darurat. Sasaran utama adalah dana pensiun, karena aset ini cenderung disimpan dalam jumlah besar dan korban mungkin kurang familiar dengan keamanan digital.
Lembaga keuangan dan dana pensiun didorong untuk meningkatkan otentikasi multi-faktor dan meluncurkan kampanye literasi digital yang intensif. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada, memverifikasi setiap permintaan transfer dana melalui saluran komunikasi kedua (misalnya, menelepon kembali menggunakan nomor resmi), dan mengingat bahwa lembaga keuangan tidak akan pernah meminta detail sandi atau PIN melalui SMS atau email.