Brussels – Seiring AI semakin mengendalikan keputusan penting—mulai dari penilaian kredit hingga perekrutan karyawan—kekhawatiran tentang bias, diskriminasi, dan kurangnya transparansi algoritma meningkat drastis. Bidang AI Etika (AI Ethics) muncul sebagai upaya untuk memastikan bahwa sistem AI dikembangkan dan diterapkan secara adil dan bertanggung jawab.
Isu utama adalah bias data, di mana model AI secara tidak sengaja mengabadikan diskriminasi sosial yang ada dalam data pelatihan. Untuk mengatasi ini, muncul kebutuhan mendesak akan Auditor Algoritma Independen. Auditor ini adalah ahli pihak ketiga yang dapat memeriksa dataset, kode, dan output sistem AI untuk mencari bug yang adil (fairness bugs) dan memastikan bahwa AI beroperasi sesuai dengan nilai-nilai etika dan hukum yang berlaku.
Peraturan seperti EU AI Act mulai mewajibkan transparansi dan akuntabilitas untuk sistem AI berisiko tinggi. Peran auditor ini penting untuk membangun kepercayaan publik pada AI, mengubahnya dari black box yang misterius menjadi alat yang dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diaudit.