0
0
Industri logistik tengah memasuki era baru dengan hadirnya self-driving truck. Kendaraan ini menjanjikan efisiensi tinggi, mengurangi biaya, dan meningkatkan keselamatan di jalan raya.
Perusahaan teknologi besar seperti Tesla, Waymo, dan Aurora sudah menguji truk otonom di berbagai negara. Hasilnya, kendaraan ini mampu menempuh ribuan kilometer dengan intervensi manusia minimal.
Keunggulan utama self-driving truck adalah konsistensi. Tidak ada kelelahan, tidak ada gangguan, dan bisa beroperasi 24 jam nonstop.
Namun, ada tantangan regulasi. Banyak negara belum memiliki aturan jelas mengenai operasi kendaraan otonom di jalan raya umum.
Selain itu, kekhawatiran muncul soal hilangnya jutaan pekerjaan sopir truk. Serikat pekerja mendesak adanya kebijakan transisi yang adil.
Teknologi juga belum sempurna. Sensor dan AI harus mampu mengantisipasi situasi darurat di jalan, seperti cuaca ekstrem atau pengemudi manusia yang tidak terduga.
Meski begitu, tren ini tampaknya tak terbendung. Perusahaan logistik besar mulai berinvestasi dalam self-driving truck untuk memangkas biaya operasional.
Kesimpulannya, revolusi logistik dengan truk otonom tinggal menunggu waktu. Pertanyaan bukan lagi “apakah”, melainkan “kapan” kendaraan ini mendominasi jalan raya dunia.
